Keputusan, semua orang
memilih jalan yang berbeda serta melaluinya dengan cara yang berbeda pula
bahkan kemampuan untuk tetap bertahan pun berbeda maka itu ada orang yang
sukses ada pula yang gagal. Kali ini aku ingin berbagi cerita tentang seseorang
yang memiliki pilihan di dalam pilihannya yang lain dan terus jatuh namun mampu
kembali mamilih meski bukan dalam waktu yang cepat. Ya, sebuah cerita dari
seorang yang lebih dari teman bagiku. Sebelumnya aku berterima kasih padanya
“panggil saja si A” karena telah memberikan izin untuk berbagi ceritanya untuk
tugas TOU2 kali ini.
Cerita yang ku ingat
ini adalah cerita di awal kami bertemu dan mulai dekat, seorang gadis remaja
yang agak ribet ini menceritakan apa yang tidak bisa dia capai sesuatu yang
membuat dia memilih satu pilihan. Apa si yang tidak bisa ia capai, lalu apa
pilihan terakhirnya?
Si A ini sejak SMA
memilih untuk merantau, dia bersekolah di luar kota jauh dari kedua orang
tuanya dan bukan “pesantren” atau “asrama”. Mencoba seberapa mampu kah dia untuk
mandiri dan mungkin lebih dekat dengan tempatnya nanti ingin melanjutkan
kuliahnya (mungkin agak lupa tapi ya sudahlah malas nanya lagi maaf ya J).
Oke langsung saja ceritanya sampai saat sudah lulus SMA dan perjuangan
mendapatkan universitas idaman dimulai. Ya dia jelas mendaftar di universitas
negeri yang dia incar dengan jurusan yang memang berat, sebuah mimpi yang
benar-benar ingin dia capai sejak dia memutuskan untuk pergi jauh dari rumah.
Namun tahun itu pilihannya belum memilihnya, lalu yang dia lakukan memilih
pilihan lain. Berbeda dengan apa yang ku pikirkan jika aku ada di posisinya, ku
pikir dia akan pindah ke kampus yang lebih mudah bisa memilihnya. Tapi ternyata
dia memilih untuk menunggu dan mencoba tahun depan.
Menunggu satu tahun
bukan hal yang mudah, nyatanya orang-orang di sekitarnya ada yang menentang
tapi dia memang cukup keras. Ya keputusannya ini di ambil dengan konsistensi
yang tinggi meskipun setaun nganggur itu pasti otak jadi tumpul (maaf ya).
Kalian tahu menunda kuliah setaun dan kembali mengincar hal yang sama itu
memang pilihan yang cukup sering dilakukan, akan tetapi cukup banyak juga yang
menyerah atau mengambill jalan pintas. Dan dia belum ingin menyerah satu tahun
dia mampu mempertahankan konsistensinya itu. Tentunya menungu bukan sekedar
menunggu dia juga mengikuti bimbingan belajar yang memang pastinya nguras
kemampuan otak dan bikin migrain (maaf lagi).
Saat-saat terberat
mulai dia rasakan ada rasa lelah, penat, kecewa, dan begitu banyak pertanyaan.
Dia ingin semua secepat yang dulu ia rasakan saat belajar biasa di SMA ya tapi
ini pilihan dan ini belum cukup untuk membuatnya terpilih. Sayang sekali apa
yang ia perjuangkan yang dia kejar yang ia letakan tepat begitu dekat dengan
hatinya, ternyata tidak bisa dia capai. Dua kali gagal itu bukan hal yang mudah
kehilangn satu pilihan itu menyebalkan, bahkan harus membuat pilihan yang baru
itu bukan hal yang mudah. Apalagi di tambah rasa bersalah karena ada perasaan
yang satu tahun itu hal yang peruma dia lakukan toh sama saja kan.
Rapat keluarga (maaf
lebay), ada beberapa rekomendasi dari keluarga terdekat dengan masih adanya
rasa kecewa akhirnya ia membuat keputusan “lagi”. Yap satu nama Universitas
Swasta pun dia pilih, langsung saja dia daftar secara online. Memilih jurusan yang
menjadi andalan kampusnya pun dia lakukan. Akhirnya pilihan ini memilihnya dan dia
mampu membuat pilihan untuk berkuliah jauh dari rumah meyakinkan diri bahwa apa
yang dia pilih tidak membuat kedua orang tuanya kecewa dan tidak membuat
dirinya menyerah. Belajar dari kegagalan sebelumnya, sebuah keputusan yang
dianggap percuma, dia bangkit dan meskipun ini kampus swasta dia meyakinkan
diri untuk tepat pergi dan manjalaninya.
Setelah ini ada cerita
lain sebuah cerita yang membuatnya memutuskan untuk pergi dan kami menjadi
berjarak dengannya. Seorang gadis yang pernah menjadi begitu salah menjadi
begitu berbeda dan kini dia menjadi seorang wanita dewasa yang meskipun merasa
begitu lelah dia harus tetap bertahan. Terima kasih karena kau mengizinkanku
menulis tentangmu terima kasih karena dengan ini aku bisa mengurangi rasa untuk
kembali di saat kita dekat dan berbagi banyak hal. Aku dan kami baik di sini
mendo’akanmu untuk sukses bersama mimpimu yang baru ingat aku, kami akan tetap
menjadi kita.
Untuk teman yang lebih
dari seorang teman
Kami menyanyangimu dan
mendukung keputusanmu
Catt:
Maaf
kalau penulisan ini berantakan dan banyak sisi yang kurang jelas karena ini di
tulis oleh seorang amatir J
No comments:
Post a Comment