KERANGKA
KARANGAN
PENGERTIAN
Kerangka karangan adalah
rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karngan yang
belum final disebut outline
sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapid an
lengkap disebut outline final.
Sebelum membuat kerangka karangan perlu kita susun
selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di
tengah jalan.karangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi
beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.kerangka belum tentu sama dengan
daftar isi,atau uraian per bab.Kerangka ini merupakan catatan kecil yang
sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
MANFAAT KERANGKA KARANGAN
- Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya,dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai 2 kali,serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah di tetapkan.
- Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya. Bila kerangka karangan telah tersusun rapi,berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul,dirinci dan diruntun dengan teratur.pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimat saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya.
- Kerangka karangan merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.melalui kerangka karangan ,pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.
MACAM DAN BENTUK KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan ada dua macam:
- Kerangka topic
Kerangka topic terdiri atas kata,frasa,atau klausa
yang di dahului tanda-tanda atau kode tertentu yang lazim untuk menyatakan
hubungan antara gagasan. Tanda baca akhir (titik)tidak di perlukan karena tidak
di pakainya kalimat lengkap. Dan biasanya kerangka topic sering di gunakan dalam
praktik pemakaian.
- Kerangka kalimat
Kerangka kalimat bersifat resmi, berupa kalimat
lengkap. Pemakaian kalimat lengkap menunjukan diperlukannya pemikiranyang lebih
luas dari padayang dituntut dalam kerangka topic.
FUNGSI KERANGKA KARANGAN:
Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur
hubungan antara gagasan yang ada.Dan fungsi lain dari kerangka
karangan sebagai berikut;
- Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
- Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahannya
- Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
POLA PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN
POLA ALAMIAH
Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan
berdasarkan factor alamiah yang esensial. Pola alamiah mengikuti keadaan alam
yang berdimensi ruang dan waktu. Urutan unit-unit dalam kerangka pola
alamiah dapat di bagi menjadi 2,yaitu;
A.
Urutan Ruang
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu
tempat atau ruang. Umpamanya kantor, gedung, lokasi/wilayah tertentu.
-Contoh bagian karangan yang memakai urutan ruang.
Topic : Laporan Lokasi Banjior di Indonesia
1.
Banjir di Pulau Jawa
1.
Banjir di Pulau Tengah
1.
Daerah Semarang
2.
Daerah Pekalongan
2.
Banjir di Jawa Barat
1.
Daerah Ciamis
2.
Daerah Garut
2.
Banjir di …
B.
Urutan Waktu
Urutan waktu di pakai untuk menerasikan (menceritakan)
suatu peristiwa/kejadian,baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan
rangkaian peristiwa.
-contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu
Topic : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
1.
Jatidiri Rabindranath Tagore
2.
Pendidikan Rabindranath Tagore
3.
Karier Rabindranath Tagore
4.
Akhir Hidup Rabindranath Tagore
Berdasarkan kerangka di atas dapat dibuat karangan
singkat yang terdiri atas satu alenia; dapat diperluas menjadi empat alinea;
dapat diperluas lagi menjadi empat bab; bahkan menjadi satu buku. Begitulah
pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.
POLA LOGIS
Dinamakan pola logis karna memakai pendekatan
berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati
sesuatu berdasarkan logika.
Adapun macam-macam urutan logis adalah
klimaks-antiklimaks,sebab-akibat, pemecahan masalah, dan umum-khusus. Dan di
bawah ini sebagai contoh:
Contoh 1. (urutan klimaks)
Topik : Kejatuhan Soeharto
I. Praktik KKN marajalela
II. Keresahaan di dalam Masyarakat
III. Kerusuhan Sosial di Mana-mana
IV. Tuntutan Reformasi Menggema
1.
Kejatuhan yang Tragis
Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)
topik : pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1.
Kebakaran di Tanah Tinggi
2.
Penyebab Kebakaran
3.
Kerugian yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4.
Rencana Rehabilitas Fisik
Contoh 3 (Ururtan Pemecahan Masalah)
Topik : Bahasa Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1.
Apakah Ecstasy
2.
Bahaya Ecstasy
Pengaruh Ecstasy terhadap Syaraf Pemakainnya
Pengaruh Ecstasy terhadap Masyarakat
Gangguan Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kriminalitas
1.
Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy
2.
Kesimpulan dan Saran
Contoh 4 (Urutan Umum-Khusus)
Topik : Komunikasi Lisan
I. Komunikasi dan Bahasa
A. Bahasa Lisan
B. Bahasa Tulis
II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
B. Kemampuan Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh
III. Praktik Komunikasi Lisan …
Dst.
TAHAPAN DALAM MENYUSUN KERANGKA KARANGAN:
- Mencatat gagasan.Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
- Mengatur urutan gagasan.
- Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan sub bab.
- Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
TUJUAN MEMBUAT KERANGKA KARANGAN:
- Agar karangan tidak menyimpang dari tema yang di tentukan.
- Agar pokok pikiran-pokok pikiran tersusun secara urut dan rapi.
- Agar tidak ada pokok pikiran yang kontradiktif dalam karangan.
BAGIAN KERANGKA KARANGAN DALAM MENULIS
Pada dasarnya kerangka karangan terdiri dari bagian
pembukaan,isi,dan penutup.pada bagian pembukaan,dirumuskan secara
ringkas latar belakang pentingnya suatu tema dibahas.bagian isi memuat
point-point pokok pikiran yang akan di tulis,sedangkan pada bagian penutup
berisi kesimpulan dan atau saran-saran.
- Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah bagian yang
menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis tersebut secara
padat,jelas dan ringkas kepada para pembaca.
- Puncak/klimaks
Bagian klimaks adalah bagian di mana konflik cerita
yang terjadi di antara tokoh-tokoh muncul. Kejadian dalam konflik biasa
bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit,dari yang
sekali hingga yang berkali-kali dan lain sebagainya
- Penyelesaian
Bagian penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban
penyelesaian dari konfla gaya bahasa yang menarikk dalam cerita. Kesimpulan
akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bias pula berpikir tragis.
Tambahan
-Membuat Kararangan Karya Sastra yang Baik :
a. jelas dan padat bahasanya serta gaya bahasa yang
menarik
b. judul cerita yang menarik untuk menarik perhatian
c. judul dengan isi tulisan harus sesuai dan nyambung
MENGEMBANGKAN
KERANGKA KARANGAN
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya
pada penguasaan terhadap materi yang hendak kita tulis, jika benar-benar
memahami materi yang baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir
dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam
menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan juga jangan sampai menumpuk
dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembanganya harus sistematis,
dan terarah. Alur pengembangan juga harus di susun secara teliti dan cermat.
Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang di tentukan, semakin
berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
PENULISAN
KARYA ILMIAH
PENGERTIAN
Karya ilmiah atau
karangan ilmiah atau scientific paper adalah sebuah laporan yang secara
tertulis dan diterbitkan dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Atau karya ilmiah ini dapat diartikan sebagai karangan yang mengungkapkan buah
pikiran hasil pengamatan, dalam bidang tertentu dengan sistematika penulisan
bersantun bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Menurut Munawar Syamsudin
(1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas
dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu
secara utuh, teratur dan konsisten. Menurut Suhardjono (1995), tidak semua
karya tulis merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat
keilmuan.
Adapum jenis karya
ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium atau
paper, artikel ilmiah, naskah publikasi, tugas akhir, skripsi, tesis, dan
artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan.
TAHAP
PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini
ada beberapa tahap yaitu :
- Menemukan
masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian
(didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan
masalah).
Menentukan Tema - Tema
terbentuk berdasarkan satu topik yang akan dibahas. Topik haruslah berupa
tesis.
- Tema
ditentukan lebih dahulu sebelum topik karena ruang lingkupnya lebih luas
dan abstrak
- Pokok
masalah yang ditentukan sebelum menyusun karangan
- Tesis
adalah pernyataan yang didalamnya terdapat tema karangan
Dalam pemilihan
masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :
§ Harus
topik yang paling menarik perhatian.
§ Terpusat
pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
§ Memiliki
data dan fakta yang obyektif.
§ Harus
diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
§ Harus
memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.
Dalam pembatasan topik/penentuan
judul harus memperhatikan beberapa hal berikut :
§ Pembatasan
topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
§ Penentuan
judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya
ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur
4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How
(bagaimana).
- Menentukan
Tujuan
Dalam penulisan,
tujuan merupakan pedoman dalam menyusun karangan maupun mencari bahan dan data
yang diperlukan. Setiap penulis memiliki tujuan tertentu sehubungan dengan
kegiatan menulisnya. Misalnya untuk mempengaruhi, meyakinkan, memberi
informasi, menceritakan, dan sebagainya.
- Mengumpulkan
Bahan/Data
- Bahan
dapat diperoleh melalui apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
dialami, dibantu dengan membaca dan daya khayal.
- Bahan
dan data yang sudah terkumpul diinventariskan dan diseleksi untuk disusun
menjadi kerangka karangan.
- Mengembangkan
kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis
Kerangka karangan adalah
Garis besar karangan yang memuat pokok pikiran.
Disusun berdasarkan :
- Urutanwaktu
- Urutan
peristiwa
- Urutan
penting
- Urutan
tidak langsung
- Urutan
tempat
Fungsi dari membuat
kerangka karangan :
- Mempermudah
dalam penyusunan karangan
- Menyusun
karangan secara teratur
- Menghindari
penggunaan kalimat atau pokok pikiran yang berulang
- Miniatur
dari seluruh karangan
Pola Penyusunan kerangka karangan :
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan
sementara atas penelitian yang akan dilakukan.
- Pola
Alamiah berdasarkan faktor alamiah
- Pola
Logis berdasarkan jalan pikiran
Mengembangkan
Kerangka Karangan
Yang perlu
diperhatikan adalah bahasa, susunan Isi, dan susunan pengutaraan.
- Hipotesis
perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhadap
masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa
menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi.
Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan
secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis
dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita
agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya
memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan pendekatan-pendekatan
tertentu.
- Metodologi
(mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik
pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun Tahap
Pengumpulan data :
§ Pencarian
keterangan dari bahan bacaan / referensi.
§ Pengumpulan
keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
§ Pengamatan
langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di laboratorium/
pengujian di lapangan.
B. Tahap
Penulisan
Tahap Penulisan
merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan
selama dan setelah penulisan selesai.
Sistematika
Penulisan Karya Ilmiah
I. Bagian Pembuka
- Cover
- Halaman
judul.
- Halaman
pengesahan.
- Abstraksi
- Kata
pengantar.
- Daftar
isi.
- Ringkasan
isi.
II. Bagian Isi
II.1 Pendahuluan
- Latar
belakang masalah.
- Perumusan
masalah.
- Pembahasan/pembatasan
masalah.
- Tujuan
penelitian.
- Manfaat
penelitian.
II.2 Kajian teori
atau tinjauan kepustakaan
- Pembahasan
teori
- Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan
hipotesis
II.3 Metodologi
penelitian
- Waktu
dan tempat penelitian.
- Metode
dan rancangan penelitian
- Populasi
dan sampel.
- Instrumen
penelitian.
- Pengumpulan
data dan analisis data.
II.4 Hasil Penelitian
- Jabaran
varibel penelitian.
- Hasil
penelitian.
- Pengajuan
hipotesis.
- Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
III. Bagian penunjang
- Daftar
pustaka.
- Lampiran-
lampiran antara lain instrumen penelitian.
- Daftar
Tabel
C. Tahap
Penyuntingan atau Evaluasi
Tahap penyuntingan
dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai. Tahap penyuntingan ini
bertujuan untuk :
- Melengkapi
yang kurang.
- Membuang
yang kurang relevan.
- Menghindari
penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
- Menghindari
pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan
pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan
kaidah ejaan.
Di samping itu
penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan. Teknik penyajian karya ilmiah
harus memperhatikan:
- Segi
kerapian dan kebersihan.
- Tata
letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman
muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik,
daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
- Standar
yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan
kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan Bahasa
Indonesia sesuai EYD.
Dalam petunjuk teknis
penulisan atau pengetikan ini terdiri dari format Jenis dan Ukuran Kertas,
Format Jenis dan Tipe Huruf, Pengaturan Ruang Ketikan (lebar margin halaman
kertas) , Indensi serta Penomoran Halaman.
1. Jenis dan Ukuran
Kertas dalam Skripsi dan Makalah Standar Jenis dan ukuran kertas yang digunakan
dalam karya ilmiah terutama penulisan Skripsi dan makalah biasaanya menggunakan
kertas HVS putih, dengan berat 80 gram, dengan ukuran A4 (lebar 21 cm serta
panjang 29,7 cm)
2. Jenis dan Tipe
Huruf
- Jenis
huruf yang biasa digunakan dalam membuat Skripsi dan Makalah yaitu Huruf
Times New Roman dengan ukuran 11. Atau juga bisa menggunakan beberapa
huruf lain selain times new roman yaitu huruf Book Antiqua ukuran 10,
Arial ukuran 10 serta Tahoma ukuran 9.
- Tinta
yang digunakan dalam penulisan Karya Ilmiah Makalah dan Skripsi ini
menggunakan warna hitam.
3. Format Pengaturan
Ruang Ketikan dan ruang tepi (margin) dalam makalah, skripsi dan laporan Ruang
ketikan adalah ruang yang disediakan pada kertaas pengetikan isi makalah /
Laporan / Skripsi dan karya ilmiah lainnya. Sedangkan Ruang Tepi adalah ruangan
di sekeliling ruang ketikan dan ruang tepi ini harus dikosongkan. Biasanya
dikenal dengan lebar margin atas, bawah, kiri serta kanan. Berikut ini
pengaturannya :
- Format
Penulisan Skripsi
Ukuran Lebar Ruang
Tepi Kiri (margin Kiri) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi
Kanan (margin Kanan) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang
Tepi atas (margin atas) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang
Tepi bawah (margin bawah) : 2 Cm
- Format
Penulisan Makalah / Laporan Ilmiah lain
Ukuran Lebar Ruang Tepi
Kiri (margin Kiri) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang
Tepi Kanan (margin Kanan) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi
atas (margin atas) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang
Tepi bawah (margin bawah) : 2,5 Cm
Perlu diperhatikan
bahwa untuk di tepi margin kanan, baik dalam makalah, skripsi maupun laporan
karya ilmiah lainnya jangan mengorbankan kaidah pemotongan kata.
4.
Indensi
Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris
pertama pada setiap paragraf baru. Pengetikan paragraf baru dimulai pada
ketukan ke-7.
1.
Format Penomoran Halaman Karya Ilmiah, Makalah dan
Skripsi
Penomoran
halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah, skripsi serta
laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal hingga lampiran, kecuali
untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar pengesahan, lembar persetujuan
serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu dilakukan penomoran. Adapun
ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut :
- Nomor
Halaman untuk bagaian awal ditempatkan ditengah bagian bawah halaman
dengan menggunakan huruf Romawi kecil (misalnya : i, ii, iii, dst).
- Nomor
halaman untuk bagian isi dan lampiran ditempatkan di sudut kanan atas
setiap halaman dengan menggunakan angka arab ( misalnya : 1,2,3 dst),
kecuali halaman yang membuat awal bab.
- Nomor
halaman untuk bagian isi yang memuat awal bab ditempatkan ditengah bagian
bawah halaman dengan menggunakan angka arab (misalnya 1,2,3, dst)
6 . Penulisan Kata
Bilangan Pengejaan, Pemenggalan dan Penyingkatan Kata
- Penulisan
kata bilangan
Semua kata bilangan
dari satu sampai sembilan harus ditulis dengan huruf dan tidak boleh diikuti
dengan angka dalam kurung. Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh
sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf, misalnya :
empat puluh, lima puluh, lima ratus, dan lima ribu. Ketentuan-ketentuan diatas
berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor
rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam tabel, bilangan persentase dan
nomor halaman, boleh ditulis dengan angka arab.
Bilangan yang terdiri
dari empat angka atau lebih ditulis dengan memberikan satu tanda titik menyekat
ribuan dan jutaan, misalnya 7.450 , 25.550 , 6.333.059 sedangkan untuk bilangan
desimal, digunakan tanda koma (,) sebagai penyekat berlaku. Sedangkan penulisan
nama bulan harus dengan huruf.
- Pengejaan,
pemenggalan dan penyingkatan kata harus sesuai dengan kaidah tata bahasa
yang berlaku.
7.
Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan.
Format
Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan biasanya melibatkan para
penguji, pembimbing serta Ketua Fakultas, dekan atau kepala Jurusan / Program
Studi. Ditulis dengan tinta berwarna hitam serta menggunaka kertas jeruk.
Kutipan
Pengertiannya
Pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang/seorang yang terkenal
yang terdapat dalam sebuah buku Fungsinya :
- Sebagai
landasan teori
- Memeperjelas
permasalahan yang
- dibahas
- Memperkuat
pendapat yang dibahas
Jenis
kutipan
- Kutipan
langsung
kutipan pendek
(kurang dari empat baris)
kutipan panjang
(lebih dari empat baris)
- Kutipan
tak langsung
- Kutipan
bervariasi
Cara
mengutipan
- Kutipan
langsung yang kurang dari empat baris
- Kutipan
langsung yang lebih dari empat baris
- Kutipan
yang ditulis pada catatankaki
Catatan
Kaki
Pengertian
adalah semua keterangan yang berkaitan dengan uraian (teks) yang ditulis dibagian
bawah halaman yang sama.
Tata
cara membuat catatan kaki
- Penomoran
- Pengunaan
singkatan
Singkatan – singkatan
itu adalah:
- Ibid
- Loc.
Cit
- Op.
Cit
Singkatan-singkatan
yang lain:
- C atau
Ca dari Circa
- Cap
atau Chap dari Caput
- Et al.
Dari et aliii
- Et seq
dari et seqwens atau et seqwentes
Daftar
Pustaka (Bibilografi)
Pengertian
adalah sumber yang digunakan sebagai acuan saat menulis karya tulis.
Fungsinya
:
- Sebagai
pertanggung jawaban penulis
- Penghargaan
terhadap orang yang dijadikan sumber
- Indikasi
bobot karangan yang dibuat
- Membantu
pembaca yang tertarik mempelajari lebih lanjut
- Melengkapi
catatan kaki
- Menjelaskan
lebih lanjut tentang sumber pustaka
Penulisan
Daftar Pustakaa
- Buku
nama pengarang
tahun terbit
judul buku
tempat terbit
nama penerbit
- Majalah
dan Surat Kabar
Majalah:
nama pengarang.
tahunterbit. judulartikel. tanggal terbit. tempat terbit
Antologi:
nama pengarang. tahun
terbit. judul buku. tempat terbit : nama penerbit
SUMBER :
Trimakasih yang sebesar-besarnya kepada penulis,ini merupakan pengetahuan yg sangat berharga bagi saya,...
ReplyDeletethnks
ReplyDeletesangat membantu ,terima kasih atas tulisannya
ReplyDelete